HEADLINE9.COM, MARTAPURA – Warga Awang Bangkal Barat, Kecamatan Karang Intan bersama Mahasiswa melaksanakan intervensi Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) II tentang penurunan kejadian penyakit ISPA. Kegiatan PBL II digerakkan oleh Program Studi Kesehatan Masyarakat Angkatan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat.
Tim kecil PBL II terdiri dari Nashiruddin, Feby Marsindy, Ferina Intansari O, Galuh Sukma Juwita. Ghanis Candrika N, Hajar Fatimah, Sri Aulia Purnama serta Puskesmas Karang Intan. waktu PBL I, mahasiswa menganalisis situasi kesehatan. Hasilnya, temuan ISPA tertinggi, sehingga diperlukan lagi PBL II, atau kegiatan intervensi.
“Kami ikut memberikan penyuluhan kesehatan pencegahan ISPA di Desa Awang Bangkal Barat Kecamatan Karang Intan,” kata Nashiruddin, di Martapura, kemarin.
Dijelaskan oleh Feby Marsindy, pencegahan ISPA melalui beberapa tahap. Memberikan asupan gizi yang cukup, menjaga pola hidup bersih dan sehat. Kemudian membiasakan cuci tangan teratur dengan air mengalir dan memakai sabun. Terutama, tidak merokok dalam rumah.
“Kami juga membentuk Positive Deviance. Tujuannya untuk membimbing dan membina masyarakat untuk memberikan informasi tentang ISPA dan membina hidup sehat,” ungkapnya.
Kepala Puskesmas Karang Intan 2 Ridha Husni mengatakan, penyakit ISPA selalu saja menempati 10 penyakit terbanyak di puskesmasnya. Desa Awang Bangkal Barat pun cukup banyak yang menderita penyakit ISPA, terutama kalangan balita dan anak-anak. Kondisi lingkungan desa sangat berdebu ditambah sanitasi yang kurang bagus.
Sedangkan H Ruspandi, mantan pambakal membenarkan, tingkat kesadaran masyarakat dengan ISPA perlu ditingkatkan. Pengetahuan menjadi prioritas utama menyadarkan masyarakat. Harapannya, setelah PBL II, warganya lebih terbuka wawasan menyikapi tingginya temuan kasus ISPA.