Bertema “Desa Tangguh Ekonomi Masyarakat Tumbuh”, lomba desa tingkat Provinsi Kalsel kali ini lebih mengedepankan aspek kemandirian ekonomi desa.
Awang Bangkal Barat punya kriteria tersebut bahkan berkategori desa swakarya atau desa maju. Seperti punya pendapatan asli desa (PADes) ratusan juta, Pemdes berbasis online, dan sederet program menyejahterakan masyarakat.
“Ini sudah tahap terakhir penilaian. Sebelumnya Desa Tanta Tabalong dan Banjarsari Tanah Bumbu,” ujar Ketua Tim Penilai Desa Provinsi Kalsel, Syaifullah, saat memverifikasi Awang Bangkal Barat, Jumat (24/6), dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra, para kepala dinas terkait, camat Karang Intan, Forkopimcam.
Kabid Bina Pemdes Dinas PMD Kalsel itu menilai, Awang Bangkal Barat sudah memenuhi kriteria tema lomba di mana hasil pendapatan PADes yang sangat signifikan, dan hal ini menjadi pembeda dibandingkan dengan desa lainnya.
Data yang diterima, PADes Awang Bangkal Barat di 2020 Rp6,6 juta dan meningkat sangat signifikan di 2021 menjadi Rp605 juta. Penyumbang PADes terbanyak berasal dari sumber daya alam (SDA) berupa retribusi truk tambang batu gunung.
“Kita Pemprov Kalsel Smengapresiasi kinerja kepala desa yang bisa survive dapat bertahan dengan kondisi ekonomi masyarakat di masa Pandemi Covid19. Kepala desa bisa mengaktualisasikan kepemimpinannya sehingga masyarakat terayomi,” tutur Syaifullah.
“Untuk menentukan desa terbaik nanti akan dituangkan melalui keputusan Gubernur Kalsel, dan akan maju di lomba desa tingkat nasional,” tutupnya.
Sementara, Kepala Desa Awang Bangkal Barat, Pajrul Ripani, mengatakan ia sangat optimis akan menjadi desa terbaik pertama se-Kalsel.
Pasalnya, selain PADes juga ada faktor lebih lainnya yaitu banyak punya aset desa bukan punya pemerintah daerah.
“Seperti kantor, gedung olahraga, sejumlah gedung sekolah dan beberapa fasilitas adalah asli aset desa, sedangkan kabarnya desa peserta lainnya itu asetnya punya pemerintah daerah,” ungkapnya optimis.
Lebih jauh ia menjelaskan, desanya punya APBDes Rp2 miliar lebih untuk menjalankan roda pemerintahan desa dan sederet program.
Rinciannya, jaminan biaya kesehatan gratis bagi semua warga, bantuan pendidikan, tersedianya sarana prasarana olahraga, pemberian makanan sehat bergizi di Posyandu, bantuan langsung tunai (BLT) di luar dana desa tiap 3 bulan sekali bagi warga kurang mampu, yang semuanya berasal dari PADes.
BUMDes juga punya kebun Toga PKK, mengelola dan pendayagunaan tanaman obat atau herbal.
Selain itu, ada sejumlah inovasi desa berbasis online, yaitu Openside Desa berupa pelayanan masyarakat, aplikasi SINDESA berbasis web yang mencakup website desa dan sistem informasi desa.
Kemudian aplikasi SIKADES yang dirancang sebagai salah satu solusi tindakan pencegahan potensi penyalahgunaan alokasi dana desa, aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) online, dan Prodeskel berbasis website online.
Desa Awang Bangkal Barat punya wilayah seluas 3228 hektare, dengan penduduk 3128 jiwa dan 1028 kepala keluarga. Laki-laki 1602 dan perempuan 1582 orang. Mata pencarian warga dari sektor perkebunan, pertambangan, pertanian, dan perikanan.